MASUK

Sabtu, 05 Maret 2011

telat nikah

Ada beberapa sebab seseorang telat nikah, dan Akh
Indra Hermawan mengirimkan tulisan ini untuk anda,
Buat merenungi, kenapa telat nikah.

SELERA TINGGI
Selera tinggi yang dimaksud bukan dalam makanan,
tapi dalam memilih jodoh. Pinginnya yang sempurna
segalanya. Tak ada kekurangan sedikitpun. Agamanya
bagus [tentu..!!], cakep, kaya raya, keturunan
baik-baik,tinggi badan 170 cm, rambut berombak,
cerdas, pinter masak dan jahit, sabar penyayang,
keibuan, hafal Al-Qur'an, pinter ceramah..[aduh..banyak
sekali !!].Yang demikian tentu susah dapetnya. Nggak
tahu harus nyari dimana, di super market jelas ndak
ada. Akibatnya, setiap kali ada muslimah yang
ditawarkan,selalu saja kandas. Belum kelasnya,
katanya! Sebaliknya, yang wanita juga punya kriteria
khusus, Saya pingin nikah dengan yang sudah profesor
dan cakep banget. Atau Paling tidak pegawai negeri atau
yang sudah punya mobil lah... Karena kriteria yang
cukup sulit ini, maka banyak para pemuda dan pemudi
yang harus telat nikah.

STUDY ORIENTED
Banyak juga yang telat nikah karena study
oriented.Belajar dan belajar adalah prioritas utama.
Siang, malam, pagi, petang terus belajar. Iapun selalu
pingin pindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain, dari satu daerah kedaerah yang lain. SD di Jogja,
SMP di Medan, SMU di Jakarta, S1 di Surabaya, S2
di Jepang, S3 di Amerika, terus pulang ke
Indonesia tinggal di Paris van Java. Sampai-sampai lupa
kalo'butuh pendamping hidup. Tahu-tahu usia udah
kepala lima. Kasus telat nikah krn alasan studi ini
juga sering terjadi.

PUNYA APA-APA DULU
Saya belum punya apa-apa untuk berumah tangga, begitu
alasan yang diutarakan sebagain oranmg
untuk melegitimasi pengunduran pernikahan. Punya
apa-apa,yang dimaksud sering bermakna belum punya
rumah sendiri, mobil sendiri, HP, kulkas, komputer,
mesin cuci atau bus...[untuk apa yaa?]. Prinsip belum
punya apa-apa ini sering dilontarkan. Padahal orang
yang nikah ndak mesti harus punya hal-hal diatas
terlebih dahulu. Rumah, ngontrak dulu juga ndak
apa-apa. Nggak ada mobil juga ndak masalah, bisa naik
angkutan, motor atau sepeda [romantis khan ??].
HP,kulkas dan komputer nggak jadi syarat dalam
pernikahan. Apalagi bus....

ORANG TUA PINGIN.....
Pesan khusus dari orang tua kadang jadi
penghalang untuk melangsungkan pernikahan. Sebenarnya
sich udah pingin juga, tapi orang tua saya..., demikian
keluhan mereka. Orang tua terkadang ngelarang si anak
yang udah ngebet nikah. Alasannya macam-macam,
seperti bantu prang tua dulu lah, jangan terlalu
muda,rampungkan studimu, lanjutkan dulu
karirmu.....Permintaan orang tua yang seperti ini
sering membuat para pemuda dan pemudi mikir-mikir lebih
panjang tentang pernikahannya. Sebenarnya nggak
ada pertentangan antara nikah dengan berbakti sama
ortu. Secara umum, orang tua berkeinginan anaknya
hidup bahagia. Oleh karena itu, kalo' si anak
mampu meyakinkan ortu ttg kehidupan rumah tangganya,
insyaAllah oke-oke saja kok kalo' mau nikah cepat.

NIKAH ITU SUSAH
Ini alasan klasik yang diungkapkan orang. Nikah
itu susah, nggak usah terburu-buru. Belum lagi kalo'
udah punya anak, tambah susah lagi dong...
Akhirnya pengunduran jadwal nikahpun jadi pilihan. Ada
juga yang nggak pingin susah [karena nikah] kemudian
cari jalan pintas. Maunya enak melulu, tanpa mau
tanggung jawab. Macem-macem solusinya, bisa pacaran
atau dolan kesini, dolan kesitu, keluar kesana,
keluar kesini.....

PERNAH GAGAL
Sebagian ikhwan maupun akhwat merasa trauma
dengan peristiwa kegagalan yang menimpa. Pernah
dilamar ataupun melamar tapi batal ataupun ditolak.
Kadang tak cuma sekali tapi berkali-kali. Akibatnya ia
jadi putus asa dan takut mengalami hal yang serupa.
Malu banget, demikian katanya. Apalagi bila
kegagalannya sempat terdengar oleh teman-teman yang
lain.

PERSAINGAN KETAT
Bukan berita baru bila jumlah muslimah hari
ini membludak. bahkan perbandingan antara laki-laki
dan perempuan bisa lebih dari satu banding dua.
Akibatnya banyak muslimah yang tersingkir dan tak dapat
jatah pilih kaum pria. Ini bukan menakut-nakuti,
tapi sungguhan. Namun percaya dech, Allah itu Maha
Adil terhadap hamba-NYA.

Itulah tadi beberapa penghalang seseorang
untuk melangsungkan pernikahan. Setahun, dua tahun,
tiga tahun, empat, lima..... akhirnya usiapun beranjak
tua.
_______________
Disadur ulang oleh inDra hermAwan
dari majalahEL-FATA, edisi 05/II/2002. Semoga
bermanfaat !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar